PENDAHULUAN
1.
Pengertian Struktur
Data
Struktur dapat diartikan sebagai suatu susunan, pola
atau bangunan. Data diambil dari bahasa inggris
berasal dari Yunani datum yang
berarti fakta. Struktur data adalah suatu susunan simbol simbol yang
diorganisasikan sesuai dengan defenisi yang diberkan. Secara umum data merupakan fakta atau
keterangan tentang kenyataan yang disimpan, direkam atau direpresentasikan
dalam bentuk tulisan, suara, gambar, sinyal atau simbol. Makna data
bagi manusia adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh indera manuasia
dari rangsangan-rangsangan yang ada disekitarnya, baik secara tersurat maupun
tersirat, sedangkan makna kata data di komputer adalah segala sesuatu yang bisa
dikodekan atau disimbolkan atau dilambangkan dengan kode-kode atau
lambang-lambang.
Data di komputer merupakan kombinasi dari ada atau
tidak adanya arus listrik yang melewati rangkain elektronika. Adanya arus
listrik yang melawati rangkaian dilambangkan dengan angka 1 (ON) dan jika tidak
adanya yang melawati rangkaian arus listrik dilambangkan dengan angka 0 (OFF)
ini dikenal dengan sistem bilangan biner (sistem bilangan basis dua). Maka
semua data yang diproses didalam komputer terlebih dahulu dikonversi ke dalam
bilangan biner. Bagi manusia informasi merupakan suatu fakta yang memiliki arti
atau nilai, sedangkan dalam komputer data sudah merupakan informasi.
Komputer memiliki hierarki Input-Process-Output (IPO), input adalah data bagi user (pengguna), komputer memprosesnya (Process) untuk menghasilkan informasi (Output).
Mempelajari struktur data erat hubungannya dengan
membuat suatu algoritma (rangkaian pemikirian logis untuk menyelesaikan
masalah) untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Karena itu peran algoritma
sangat membantu dalam menentukan hasil yang diinginkan.
ALGORITMA
2.
Definisi
Algoritma
Dalam kamus
besar bahasa Indonesia (Balai Pustaka 1988) secara formal algoritma
didefenisikan sebagai urutan logis pengambilan putusan untuk pemecahan masalah.
Jadi Algoritma adalah logika, metode dan tahapan (urutan) sistematis yang
digunakan untuk memecahkan suatu permasalahan.
2.
Hubungan
Algoritma dengan Struktur Data
Program
adalah kumpulan instruksi komputer, sedangkan metode dan tahapan sistematis dalam
program adalah algoritma. Program ini ditulis dengan menggunakan bahasa pemrograman.
Jadi bisa kita sebut bahwa program adalah suatu implementasi bahasa pemrograman.
Algoritma yang baik tanpa pemilihan struktur data yang tepat akan membuat program
menjadi kurang baik, semikian juga sebaliknya
3.
Macam-macam
Algoritma
Setiap orang memilki cara (metode) dalam memecahkan
suatu masalah, karena setiap orang belum tentu memiliki latarbelakang yang sama
dan pemikiran yang sama.
I.
Algoritma atau langkah-langkah pemecahan suatu masalah
bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan cara merumuskan
langkah-langkah pemecahan masalah dengan kalimat yang terstruktur. Misalnya
untuk mengkonversi bilangan basis sepuluh ke basis dua.
Langkah 1 :
Siapkan penampung hasil bagi, misalkan di X sebagai deret.
Langkah 2 :
Lakukan langkah 3 sampai hasil bagi bernilai nol.
Langkah 3 : Bagi bilangan berbasis sepuluh dengan dua,
sisanya simpai di X dengan elemen deret.
Langkah 4 : Hasil bagi dijadikan bilangan berbasis
sepuluh yang akan diproses
Langkah 5 : Ulangi langkah 3 sampai hasil bagi bernilai
nol dan lanjutkan ke langkah 6
Langkah 6 : Cetak hasil dengan mengeluarkan elemen
deret dari belakang ke depan.
II. Algoritma
lain dalam membuat langkah-langkah pemecahan suatu masalah adalah menggabungkan
dengan penggalan statements yang ada di bahasa pemrograman. Misalkan pada
potongan kode program dibawah ini.
1. INPUT a {a
adalah bilangan berbasis sepuluh}
Hit = 1 {hit adalah index untuk menyimpan sisa hasil
bagi}
2. DO WHILE
a>0
Sb = sisa bagi a dengan 2
Bil(hit) = sb
Hit = hit +1
A = hasil pembagian a dengan 2
ENDDO
{cetak hasilnya}
3. DO WHILE hit
> 0
Cetak bil(hit)
Hit = hit + 1
ENDDO
4. SELESAI
Diagram alur (Flowchart) juga merupakan salah satu
algoritma yang biasa digunakan dalam pemecahan suatu masalah, sebagai contoh
dapat dilihat pada diagram alur dibawah ini.
TIPE DATA
Tipe
data yang dikenal dalam bahasa pascal antara lain:
A. Tipe
data Sederhana / Jenis data yang standar (Dasar)
1. Integer
2. Real
3. Karakter
4. Boolean
B. Tipe
data Non Standar (user defined)
1. Enumerated
2. Sub-range
C.
Tipe data Berstuktur
1. Array
2. Record
3. Set
4. File
D. Jenis
data Pointer
A. TIPE DATA SEDERHANA
1. INTEGER
Jenis
data ini merupakan nilai bilangan bulat, yang
terdiri atas integer positif, integer negatif dan nol. Pada TURBO PASCAL
jenis data ini di bagi atas beberapa bagian.
(lihat tabel 1)
Tabel 1.
Jenis data integer
Tipe
|
Ukuran memori
(dalam byte)
|
Jangkauan nilai
|
BYTE
|
1
|
0..255
|
SHORTINT
|
1
|
-128..127
|
INTEGER
|
2
|
-32768..32767
|
WORD
|
2
|
0..65535
|
LONGINT
|
4
|
-2147483648..2147483647
|
Operator
Integer terdiri atas : + , - , * , DIV
dan MOD
Var
Jumlah : byte;
Begin
Jumlah := 200;
WriteLn(‘Nilai JUMLAH = ‘,Jumlah);
End.
Hasilnya
bila dijalankan:
Nilai JUMLAH = 200
2. REAL
Penulisan
untuk jenis data ini selalu menggunakan titik desimal. Nilai konstanta numerik
real berkisar dari 1E-38 sampai dengan 1E+38 dengan mantissa yang signifikan
sampai dengan 11 digit. E menunjukkan nilai 10 pangkat. Nilai konstanta numerik
real menempati memori sebesar 6 byte.
Contoh
:
123.45
12345. ® salah, titik desimal tidak boleh
dibelakang
12E5
12E+5
-12.34
.1234 ® salah, titik desimal tidak boleh
dimuka
Pada TURBO PASCAL, jenis data ini dibedakan (
lihat tabel 2.)
Tabel 2.
Jenis data Real
Tipe
|
Ukuran memori
(dalam byte)
|
Jangkauan nilai
|
Digit signifikan
|
SINGLE
|
4
|
1.5x10E-45 .. 3.4x10E38
|
7-8
|
DOUBLE
|
8
|
5.0x10E-324 .. 1.7x10E308
|
15-16
|
EXTENDED
|
10
|
1.9x10E-4951 .. 1.1x10E4932
|
19-20
|
COMP
|
8
|
-2E+63+1 .. 2E+63-1
|
19-20
|
Operator
untuk jenis data ini terdiri atas : + , - , * dan /
3. KARAKTER/STRING
Jenis data ini
adalah karakter tunggal atau sebuah string yang ditulis diantara tanda petik
tunggal, seperti misalnya ‘A’, ’a’, ’!’, ’5’ dsb.
Nilai
data string akan menenpati memori sebesar banyaknya karakter stringnya ditambah
dengan 1 byte. Bila panjang dari suatu string di dalam deklarasi variabel tidak
disebutkan, maka dianggap panjangnya adalah 255 karakter.
Dasarnya
adalah ASCII CHARACTER SET.
Misalnya
: 032 pada tabel ASCII CHARACTER SET menunjukkan karakter.
4. BOOLEAN
Jenis
data ini mempunyai nilai TRUE atau FALSE.
Operator
untuk jenis data ini adalah :
1. Logical
Operator, yaitu : NOT, AND dan OR
2. Relational
Operator, yaitu : >, <, >=, <=, <> dan =
B. JENIS DATA
NON-STANDARD (USER DEFINED)
1.
ENUMERATED.
Jenis
data ini terdiri atas barisan identifier yang terurut dimana setiap identifier
tersebut dianggap sebagai suatu individual data item (elemen data yang berdiri
sendiri).
Pada
saat mendeklarasikan jenis data ini kita harus menuliskan semua
elemen-elemennya.
Bentuk
umum deklarasinya adalah :
TYPE nama =
(data_item_1, data_item_2, ……., data_item_n);
Contoh
:
TYPE
hari = (sen,sel,rab,kam,jum,sab,ming);
TYPE
warna = (red,blue,green,yellow,black,white);
Setelah
jenis data ini dideklarasikan, maka selanjutnya kita dapat mendeklarasikan
suatu variabel yang berjenis data sama dengan jenis data ini.
Misalnya
:
TYPE nama_hari =
(sen,sel,rab,kam,jum,sab,ming);
VAR libur : nama_hari;
Fungsi
standar yang dapat digunakan pada jenis data ini adalah :
PRED,
SUCC dan ORD
Misalnya
:
PRED (sel) = sen
SUCC (sen) = sel
ORD (sen) = 0
ORD (sel) = 1
dsb
2.
SUB-RANGE.
Jenis
data ini berupa range dari suatu kumpulan data yang mempunyai urutan..
Bentuk
umum deklarasinya adalah :
TYPE nama = data_item_pertama ..
data_item_terakhir;
Contoh
:
TYPE jam_kuliah
= 1 .. 10;
tanggal
= 1 .. 31;
abjad
= ‘A’ .. ‘Z’;
TYPE bulan
= (jan,feb,mar,apr,mei,jun,jul,agt,sep,okt,nov,des);
hari
= (sen,sel,rab,kam,jum,sab,ming);
ata
= agt .. jan;
pta
= feb .. jun;
hari_kerja
= sen .. jum;
0 komentar:
Posting Komentar
Dengan segala kerendahan hati menerima saran dan kritik yang bersifat membangun, silahkan berikan saran dan kritik Anda pada kolom komentar